CLAUSE
DEPENDENT AND INDEPENDENT
Adjective clause, adalah bagian yang sangat penting di dalam
bahasa Inggris. Untuk banyak kalimat dan paragraf, kita sangat mungkin
menggunakan adjective clause secara berkelanjutan.
Contoh
:
Wanita
yang memakai topi biru adalah ibu saya.
Kalimat di atas, terdiri
dari dua bentuk kalimat yaitu:
Wanita
memakai topi biru.
Wanita
itu adalah ibu saya.
Dua kalimat yang saya
pisahkan tadi, digabung menjadi satu bukan? Kemudian, untuk menggabungkan dua
klausa tersebut, Anda menggunakan adjective clause. Penggunaan adjective clause
ditAndai dengan kata who, which, whom, where, when, dan that. Jika dalam bahasa
inggris, maka kalimat bahasa Indonesia yang ada di atas, menjadi, The woman who wears the blue hat is my
mother (perempuan yang memakai
topi biru adalah ibu saya). Kalimat who
wears the blue hat (yang memakai topi biru)
itu adalah sebuah contoh adjective clause. Berikut beberapa contoh lainnya:
1. The girl who is
standing next to me is my girlfriend. (Gadis yang berdiri disebelahadalah pacarku)
2. Our house, which
has a blue door, has many historical values. (Rumah kami, yang
mempunyai pintu berwarna biru, mempunyai
nilai sejarah begitu banyak.)
Ada beberapa bentuk dari
adjective clause. Satu demi satu, akan dijelaskan melalui kalimat-kalimat
berikut ini.
Who
Digunakan untuk
menjelaskan action dari hal yang dibicarakan dalam kalimat.
1. The girl who is standing at the door is my sister. (Gadis yang sedang
berdiri di pintu itu adalah saudara perempuanku.)
2. The students who get the good score will be sent to the Olympiad. (Siswa
yang mendapatkan nilai baik akan dikirim ke olimpiade.)
Which
Digunakan untuk
menjelaskan suatu benda secara lebih jauh.
1. Pizza, which comes from Italy, actually is not really healthy for us.
(Pizza, yang berasal dari Italia, sebenarnya merupakan makanan yang tidak
terlalu sehat untuk kita.)
2. All of our books, which are lost, are not necessary. (Semua buku kami yang
hilang sebenarnya tidak begitu penting.)
Whose
Whose digunakan untuk
menunjukkan kepemilikan terhadap suatu benda.
1. The students whose names are written on the list should meet the teacher.
(Siswa yang namanya tertulis dalam daftar harus menemui guru.)
2. I will meet my father whose advice I can trust. (Saya akan menemui ayah
saya yang nasihatnya bisa saya percaya.)
Whom
Whom selalu berkaitan
dengan penjelasan mengenai objek. Berbeda dengan who yang memberikan penjelasan
bahwa seseorang melakukan sesuatu. Whom menjelaskan seseorang yang pasif serta
dijadikan sebagai objek dalam kalimat.
1. I do not know the girl whom you invite. (Saya tidak tahu siapa gadis yang
kamu undang.)
2. They cannot find the girl whom you saw last week. (Mereka tidak dapat
menemukan gadis yang kamu lihat minggu lalu.)
That
Digunakan untuk
menjelaskan suatu benda secara lebih jauh. Hampir sama dengan which. Kendati
demikian, keduanya amat berbeda. Perbedaan lengkapnya akan dibahas pada artikel
berikutnya.
1. The building that I work is blue. (Bangunan tempat saya bekerja berwarna
biru.)
2. The students that are busy in the class have been placed outside. (Siswa
yang rebut di dalam kelas disetrap di luar.)
Where
Digunakan untuk
menyatakan tempat sesuai dengan konteks kalimat yang ada.
1. The place where I was born has been changed to the large buildings. (Tempat
dimana saya lahir telah diubah menjadi bangunan-bangunan tinggi.)
2. I love the beach where you brought me last year. (Saya menyukai pantai
dimana kamu mengajak saya tahun lalu.)
When
Digunakan untuk
menjelaskan waktu terkait dengan konteks kalimat yang ada.
1. It was wonderful when I saw your smile. (Sangat mengagumkan ketika saya
melihat senyumanmu.)
2. I can’t remember the day when you were born. (Saya tidak mampu mengingat
hari saat kamu lahir.)
Independent Clauses
Independent
clause, atau bisa juga disebut main clause, adalah
kalimat yang mempunyai gagasan atau pokok pikiran yang lengkap (complete
thought). Dan memiliki subjek dan predikat (verb) dalam struktur
kalimatnya. Tanpa independent
clause kalimat menjadi salah
(sentence fragment).
Setiap independent clause selalu memiliki pola:
Subject + Verb = Complete Thought
Umumnya kalimat yang sering kita sebut sebagai suatu kalimat yang kita temui sehari-hari dapat disebut sebagai independent clause. Kemampuan mengenali dan mengetahui apakah suatu klausa ituindependent atau bukan adalah hal yang sangat penting untuk menulis dalam bahasa Inggris dengan baik dan menghindari sentence fragment dan run-on sentences.
Bob didn't mean to do it, but he did it anyway.
Kalimat di atas mempunyai dua independent clauses – “Bob didn’t mean to do it” dan “he did it anyway” – yang dihubungkan dengan tanda baca koma dan coordinating conjunction (but). (Bila kata but tidak disertakan dalam kalimat, maka kalimat tersebut tidak terhubung dengan benar dan mempunyai kesalahan yang biasa disebut dengan istilah comma splice).
Contoh independent clause lainnya:
- I am a bus driver.
- Diane kicked the soda machine.
- Paper, printing and binding may become things of the past.
Bagaimanapun juga, keberadaan independent clause dalam kalimat adalah keharusan. Perhatikan contoh berikut:
While dissecting a cow heart in her anatomy and physiology class, Shenicka realized that a Burger King Whopper, her favorite lunch, was no longer appetizing.
Pada kalimat di atas, “Shenicka realized” adalah independent clause.
Setiap independent clause selalu memiliki pola:
Subject + Verb = Complete Thought
Umumnya kalimat yang sering kita sebut sebagai suatu kalimat yang kita temui sehari-hari dapat disebut sebagai independent clause. Kemampuan mengenali dan mengetahui apakah suatu klausa ituindependent atau bukan adalah hal yang sangat penting untuk menulis dalam bahasa Inggris dengan baik dan menghindari sentence fragment dan run-on sentences.
Bob didn't mean to do it, but he did it anyway.
Kalimat di atas mempunyai dua independent clauses – “Bob didn’t mean to do it” dan “he did it anyway” – yang dihubungkan dengan tanda baca koma dan coordinating conjunction (but). (Bila kata but tidak disertakan dalam kalimat, maka kalimat tersebut tidak terhubung dengan benar dan mempunyai kesalahan yang biasa disebut dengan istilah comma splice).
Contoh independent clause lainnya:
- I am a bus driver.
- Diane kicked the soda machine.
- Paper, printing and binding may become things of the past.
Bagaimanapun juga, keberadaan independent clause dalam kalimat adalah keharusan. Perhatikan contoh berikut:
While dissecting a cow heart in her anatomy and physiology class, Shenicka realized that a Burger King Whopper, her favorite lunch, was no longer appetizing.
Pada kalimat di atas, “Shenicka realized” adalah independent clause.
Independent + Dependent Clause = Complex Sentence
Dependent clause harus dikombinasikan dengan independent untuk menjadikannya “make sense” atau dapat
dipahami maknanya sebagai kalimat yang utuh. Kombinasi antara independent clause dengan dependent clause menghasilkan
complex sentence.
Beberapa
contohnya adalah sebagai berikut.
Independent Clause
|
Dependent Clause
|
Complex Sentence
|
Bandar
Lampung is a city.
|
where
I was born
|
Bandar
Lampung is a city where I was born.
(Bandar Lampung adalah kota dimana saya dilahirkan.) |
Ana
rearranged her bedroom.
|
because
she had free time
|
Ana
rearranged her bedroom because she had free time.
(Ana menata ulang kamar tidurnya karena dia punya waktu luang.) |
Dependent Clause
Dependent Clause adalah sekelompok kata yang
mengandung subject dan verb namun
tidak dapat mengungkapkan suatu pikiran yang utuh (anak kalimat yang tidak
dapat berdiri sendiri).
Kalimat ini juga tidak bisa dijadikan sebuah
kalimat karena informasi yang ada tidak lengkap.
Types of Dependent Clause
Dependent
Clause dapat bertindak sebagai :
- kata sifat (adjective clause),
- kata keterangan (adverbial clause),
- kata benda (noun clause)
Ciri-ciri dependent
clause diantaranya:
Terdapat marker
word : because, after, before, since, in order to, although, though,
whenever, wherever, whether, while, even though, even if, etc.
Menggunakan conjunction : but, and, or, nor, yet, etc.
Misalnya: ‘When I went to supermarket’
Kelompok kata tersebut tidak bisa befungsi
sebagai kalimat karena tidak memiliki pokok pemikiran yang utuh. Oleh
karenanya, sebuah dependent clause harus dikombinasikan dengan independent
clause guna menciptakan sebuah kalimat yang utuh. Misalnya:
‘When
i went to supermarket’ (dependent clause)
‘I saw your mother’ (independent clause)
Kedua
kelompok kata ini bisa digabungkan menjadii kalimat utuh seperti:
When
I went to supermarket I saw your mother.
(Ketika
saya pergi ke supermarket Saya melihat ibumu.)
No comments:
Post a Comment
Komentar dengan Bijak dan Bermanfaat